Karya-karya Pujangga Ranggawarsita banyak digandrungi orang karena keindahan bahasanya dan kedalamannya, yang seolah-olah tidak pernah basi untuk dinikmati, dibaca, dan ditelaah, terlebih-lebih yang mengenai ramalan-ramalannya.
Sebuah novel yang berkisah tentang perjuangan seorang perempuan dalam memilih takdirnya sendiri. Melalui berbagai aral yang melintang, ia terus mencoba untuk mengubah pandangan hidupnya secara merdeka, bersikap mandiri dan tidak bergantung kepada siapapun kepada siapa pun hingga akhirnya dapat menebus impiannya dan impian ibunya.
Tokoh-tokoh dalam cerpen-cerpen Noviana Kusumawardhani terkesan aneh, magis, dan fantastis. Namun ketika tokoh-tokoh itu dimasukkan dalam setting cerita berupa kehidupan sehari-hari, mereka lantas terasa riil-berdarah dan berdaging seperti manusia biasa. Problem mereka pun adalah problem kita semua, seperti cinta dan kesetian, kesedihan dan kebahagiaan.
Ken tak bisa memahami perubahan sikap bundanya semenjak beliau jatuh sakit.
Sepuluh tahun bagi ve bukanlah waktu yang singkat untuk mengubah banyak keadaan, meski juga bukan wakyu yang lama untuk sebuah proses.
Semua bermula saat Sutrimo memutuskan memboyong keluarganya ke kota Bandung demi mendapatkan kehidupan yang layak demi mendapatkan kehidupan yang layak.
Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka.
Antologi puisi ini adalah luapan gejolak jiwa anak-anak muda. Ia adalah ungkapan cinta, persahabatan, dan kritik-kritik sosial. Satu dari kontributor antologi puisi ini kembali ke pangkuan Ilahai saat buku ini dalam proses penerbitan. Dan tandapanggilan Ilahiitu terkandung dari puisi-puisinya, yang dapatdimaknai setelah kepergiannya.
Kisah sedih ini bermula dari derita Bram dan Mia, kakak beradik yang melarikan diri dari sang ibu. perjalanan hidup akhirnya mempertemukan mereka dengan derita demi derita, kesedihan demi kesedihan, ujian demi ujian.
Novel La Barka ini mengangkat berbagai permasalahan wanita ke permukaan, seperti perceraian, hidup menjanda, mendidik dan memelihara anak seorang diri, berpacaran, dan keraguan terhadap lembaga perkawinan.